Jakarta - Apple adalah perusahaan teknologi paling
bernilai di dunia, dengan market cap USD 416 miliar. Ironisnya, mereka
dituding tutup mata terhadap kondisi buruh yang merakit iPhone dan iPad.
Para buruh itu dilaporkan digaji rendah, terpapar bahan kimia dan
bekerja berlebihan.
Beberapa pihak pun mulai mengangkat isu
pemboikotan terhadap gadget produksi Apple atau mungkin gadget buatan
produsen lain. Sebab mereka menilai sungguh tidak adil para buruh
diperlakukan dengan semena-mena.
Beberapa media di mancanegara
mengangkat isu tentang pemboikotan tersebut. Dan Lyons, reporter
teknologi berpengaruh di Newsweek menyatakan sejatinya para konsumen
juga turut bertanggungjawab terhadap perlakuan semena-mena buruh pabrik
gadget Apple.
"Hal ini adalah barbar. Pada akhirnya kesalahan
tidak pada Apple dan perusahaan teknologi yang lain, tapi kita,
konsumen. Dan seharusnya kita yang meminta perubahan," tulis Dan,
dilansir Guardian dan dikutip detikINET, Senin (30/1/2012).
Peter
Cohan, kolumnis di majalah bergengsi Forbes mengangkat ide boikot
produk Apple. "Jika Anda menjumlahkan semua orang yang mati untuk
membuat iPhone dan iPad Anda, jumlahnya sungguh tinggi," tulisnya.
Beberapa
media mengangkat judul apakah sebaiknya produk Apple diboikot ataukah
tidak terkait isu buruh yang diperlakukan tidak baik. Seperti judul
artikel di Los Angeles Times yang berbunyi "Should consumers boycott Apple?".
Namun
Apple dinilai bukan satu-satunya yang bersalah, banyak produsen
teknologi lain melakukan hal serupa. "Ini bukan hanya Apple. Tapi semua
perusahaan. Semua produk yang kita gunakan. Ini adalah jalan hidup yang
dibuat oleh orang yang diperlakukan dalam cara yang tidak kita
inginkan," tulis Lyons.
Memang, Foxconn -- pabrik manufaktur yang
disorot -- tak hanya memiliki Apple sebagai klin. Namun juga
Hewlett-Packard, Microsoft, dan lainnya. Hanya saja klien terbesar
manufaktur asal China ini adalah Apple. Tak pelak, Foxconn selalu
diidentikkan sebagai 'pabrik iPhone dan iPad'.
( fyk / ash )
Sumber
Buruh Tersiksa, Suara Boikot Gadget Apple Dihembuskan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment